Niat Puasa Ramadhan harus ada karena menjadi bagian dari syarat sah puasa, waktu niat puasa di bulan Ramadhan harus ada dimalam hari dari setelah masuk adzan magrib sampai sebelum masuk waktu fajar (waktu subuh) ditandai dengan adzan subuh.
Doa Niat Puasa Ramadhan bisa kita cukupkan dalam hati atau bisa juga dilafadzkan. Untuk niat sebenarnya cukup dalam hati saja, namun sebagian ulama membolehkan untuk di ucapkan.
Niat Puasa merupakan salah satu rukun puasa, cara melakukan niat puasa adalah melakukannya dalam hati tanpa perlu diucapkan, namun sebagian ulama memperbolehkan pengucapan niat dengan lisan untuk membantu kemantapan niat dalam hati (pengucapan dengan lisan sebaiknya dihindari bila hati sudah mantap).
Dalil Niat Puasa
Dalil Niat Puasa sebagai syarat sah dalam menjalankan ibadah puasa agar diterima Allah Ta’ala adalah sebagai berikut sebagai penjelasannya.
Hadits no. 656 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits :
وَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ } رَوَاهُ الْخَمْسَةُ ، وَمَالَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ إلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ ، وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا ابْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ – وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ { لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنْ اللَّيْلِ }
Dari Hafshoh Ummul Mukminin bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.”
Hadits ini dikeluarkan oleh yang lima, yaitu Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah. An Nasai dan Tirmidzi berpendapat bahwa hadits ini mauquf, hanya sampai pada sahabat (perkataan sahabat). Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbah menshahihkan haditsnya jika marfu’ yaitu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ad Daruquthni disebutkan, “Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat ketika malam hari.”
Niat Puasa Ramadhan
Niat Puasa Cukup Di Dalam Hati
Niat puasa Ramadhan berarti keinginan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan dan letak niat itu di dalam hati, barangsiapa yang terbetik dalam hatinya untuk berpuasa keesokan harinya di bulan Ramadhan, maka ia sudah dikatakan berniat.
Yang tidak melakukan niat di malam hari ketika melaksanakan puasa wajib maka puasanya tidak sah, adapun waktu malam dimulai dari waktu Maghrib sampai sebelum subuh.
Sebagai tanda seseorang sudah dikatakan berniat puasa pada bulan suci Ramadhan adalah ia bangun makan sahur karena sudah terbetik hatinya untuk puasa. Begitu pula jika seseorang sudah mempersiapkan makan sahur, meski akhirnya tidak bangun makan sahur, maka sudah dikatakan pula berniat.
Niat Puasa Di Lafalkan
Mayoritas umat beragama Islam di Indonesia sudah menjadi kebiasaan di berbagai pelosok bahwa niat puasa pada bulan Ramadhan di ucapkan biasanya dilakukan secara berjamaah yang di tuntun oleh salah seorang imam atau takmir masjid pada saat setelah menjalankan sholat tarawih berjamaah.
Bacaan niat puasa bagi yang tidak ikut jamaah tarawih bisa mengucapkan membaca sendiri dengan lafadz yang sudah diajarkan oleh ulama di Indonesia. Bacaan niat puasa ini sudah di ajarkan sejak dini dari sekolah TK, SD, SMP, SMA untuk belajar islam serta berbagai pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu souma ghodin an’adai fardi syahri Romadhona hadzihisanati lillahita’ala.
Artinya : Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta’ala.
Niat Puasa Ramadhan Lainnya
وَبِصَوْمِ غَدٍ نَّوَيْتَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَا
Latin : Wa bisoumi ghodinn nawaitu min shahri ramadan
Artinya : Saya berniat untuk berpuasa esok hari di bulan Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Latin : Nawaitu souma Ramadhoona.
Artinya : “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Latin : Nawaitu souma ghodin min/’an Ramadhoona.
Artinya : “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Latin : Nawaitu soumal ghodi min haadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhoona.
Artinya : “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Bacaan doa niat puasa pada bulan suci Ramadhan tersebut diatas adalah yang biasa di ajarkan dan digunakan oleh masyarakat muslim di Indonesia, yang paling banyak dan sering adalah bacaan yang pertama. Silahkan dipilih salah satu dan digunakan sebagaimana mestinya dengan mengucapkan bacaan dan diikuti dengan hati niat puasa mengharap Ridho Allah Ta’ala.
Bagi yang mencukupkan niat puasa dalam hati tanpa perlu mengucapkan silahkan berniat sesuai keyakinannya.
Ada 2 hal yang terpenting dalam menjalankan ibadah puasa yang menjadi syarat sahnya puasa atau biasa dikenal dengan rukun puasa yaitu niat puasa sesuai waktunya dan yang kedua wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari waktu subuh hingga maghrib.
Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan Lafaz bahasa Arab, latin dan Artinya terjemahan Bahasa Indonesia beserta rukun puasa syarat sah dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan semoga bisa bermanfaat dan menjadikan diri kita semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Isi bulan suci Ramadhan dengan berbagai ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah, dari dimulai niat puasa dimalam hari, makan sahur, sholat subuh berjamaah, zikir pagi hari, dan ibadah lainnya sampai hendak tidur dengan mengikuti adab tidur sesuai tuntunan seperti membaca ayat kursi, surat al ikhlas al falaq annas dan doa tidur sehingga mendapat pahala yang berlipat, semoga segala amal ibadah di terima dan dilipat gandakan Allah Ta’ala di bulan suci Ramadhan ini.